Saturday, February 25, 2012
happy saturday and happy birthday
happy saturday semuaaa!
semoga saturday night-nya pada manis-manis semua ya.
malem ini mau ngepost beberapa foto ga penting (lagi) hehe
dan HAPPY BIRTHDAY juga buat Diatami dan Vebye (biiebumm) yang ulang tahun tgl 24 Februari 2012 kemaren ;)
wish you all the best girls
semoga saturday night-nya pada manis-manis semua ya.
malem ini mau ngepost beberapa foto ga penting (lagi) hehe
dan HAPPY BIRTHDAY juga buat Diatami dan Vebye (biiebumm) yang ulang tahun tgl 24 Februari 2012 kemaren ;)
wish you all the best girls
Wednesday, February 22, 2012
Baby, you're a fool
Baby,
you don't know what you been missing
You're gonna loose my smile and my tears
But mostly you gonna loose my heart
Baby,
You don't know how much you hurt me
You're gonna loose everything 'bout me
Ohh Baby
You're breaking my heart
For all this time
i've been trying
For all this time
i've been crying
But now it's all gone
and your time is up
Baby,
You don't know how much you hurt me
You're gonna loose everything 'bout me
Ohh Baby
You're A Fool
you don't know what you been missing
You're gonna loose my smile and my tears
But mostly you gonna loose my heart
Baby,
You don't know how much you hurt me
You're gonna loose everything 'bout me
Ohh Baby
You're breaking my heart
For all this time
i've been trying
For all this time
i've been crying
But now it's all gone
and your time is up
Baby,
You don't know how much you hurt me
You're gonna loose everything 'bout me
Ohh Baby
You're A Fool
stupid snapshot
Monday, February 20, 2012
Mature Love
Immature love says :
I love you because I need you. Mature love says : I need you because I love
you.
Hal romantis terdewasa yang pernah aku baca ada dalam buku
“Habibie & Ainun”. Buku buatan Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie ini emang
t-o-p-b-g-t. kapan ya bisa punya suami kayak gitu?
Awal pembukaan bukunya aja Pak Habibie nulis gini :
“buku ini dipersembahkan untuk isteri saya tercinta HASRI
AINUN HABIBIE yang Jiwa, Roh, Batin dan Nuraninya Manunggal di mana pun kami
berada, sepangang masa”
That’s so damn sweet guys ♥
Kata-kata termanis
yang pernah aku baca. Buku Habibie & Ainun. Bab 3. Halaman 17-21.
Gaji saya termasuk semua
tunjangan DM 1.300,-- (sekitar 680 Euro) bersih. Jauh lebih dari cukup untuk
hidup tidup seorang diri tetapi sangat terbatas untuk sebuah rumah tangga baru.
Sesuai peraturan yang berlaku, saya harus segera mengasuransikan Ainun, yang
50% biayanya ditanggung oleh kantor dan sisanya dopotong dari gaji saya. Saya
asuransikan Ainun pada perusahaan asuransi Deutsche
Kraken Versicherung AG (DVK) atas rekomendasi kantor di mana saya bekerja.
Mengingat ruang gerak di
apartemen sangat terbata dan harga sewa per meter persegi tinggi, maka kami
memutuskan untuk pindah ke luar kota Aachen di mana sewa per meter persegi jauh
lebih rendah sehingga dengan biaya yang sama, kami dapat menyewa suatu
apartemen yang lebih dari dua kali besarnya dibandingkan dengan apartemen
sebelumnya yang terdiri dari dua kamar tidur, kamar tamu, kamar kerja, kamar
mandi, dapur dan gudang kecil, termasuk pemanasan sentral di Oberforstbach,
sekitar 30 km dari Aachen. Apartemen tersebut baru saja dibangun dan kami
adalah salah satu penghuni pertama.
Dalam catatan Ainun pada buku
,,SABJH”, halaman 383, keadaan kami ketika itu dilukiskannya sebagai berikut :
,,Di Aachen kami mula-mula menyewa satu paviliun tiga kamar. Pada
permulaannya hidup tidak berat; saya dibantu seseorang pembersih rumah. Setelah
pembersih rumah tidak ada pun hidup tidak terasa berat karena dari kecil saya
sudah diajari mengurus rumah tangga; memasak, mencuci, membersihkan dsbnya.
Waktu saya sudah hamil sekitar empat bulan, kami merasa rumah yang kami
tinggali akan terlalu kecil buat bertiga nanti.
Kami temukan sebuah rumah susun di luar Aachen. Letaknya di
Oberforstbach. Besarnya lumayan; ada kamar keluarga, kamar tidur, kamar
anak-anak, dapur dan kamar mandi.
Hidup mulai terasa agak berat. Berat bukan karena beban pekerjaan di
rumah tetapi karena rasa kesendirian.
Oberforstbach sebuah desa; kalau mau ke Aachen untuk keperluan tertentu
seperti memeriksakan kandungan ke dokter, orang harus naik bis. Bis hanya ada
setiap dua jam pagi dan sore hari.
Hidup terasa sepi sekali; jauh dari keluarga, jauh dari teman-teman,
jauh dari segala-galanya. Tidak ada yang dapat diajak ngobrol. Berbahasa Jerman
pun waktu itu kurang disukai: bahasa Jerman ex-SMA ternyata tidak begitu
menolong. Yang ada hanya suami hanya tetapi suami pun pulang larut malam. Ia
harus bekerja, ia harus menyelesaikan promosinya.
Penghasilan kami pas-pasan: mendapat setengah gaji seorang Diplom Ingineur,
oleh karena bekerja setengah hari sebagai Asisten pada Institut Konstruksi
Ringan Universitas, enam ratus DM lagi dari DAAD, Dinas Beasiswa Jerman. Untuk
menambah penghasilan, suami dengan mencuri-curi waktu bekerja sebagai ahli
konstruksi ringan. Waktu sangat berharga dan harus diatur ketat: pagi-pagi ke
pabrik dulu, kemudian sampai malam di Universitas. Pukul 10.00 atau 11.00 malam
baru sampai di rumah dan menulis disertasi. Kemana-mana naik bis, malah karena
kekurangan uang untuk membeli kartu langganan bulanan, dua tiga kali seminggu
ia jalan kaki mengambil jalan pintas sejauh lima belas kilometer. Sepatunya
berlobang-lobang; baru menjelang musim dingin lobangnya ditambal.
Soalnya pengeluaran tetap meningkat: di samping keperluan sehari-hari
perlu ada tabungan untuk hari depan. Harus dibayar auransi kesehatan, dan
ternyata asuransi kesehatan bagi wanita hamil cukup tinggi karena
memperhitungkan segala kemungkinan; rumah sakit, terjadinya komplikasi,
dsb.-nya.
Untuk menghemat, sejauh mungkin semua dikerjakan sendiri: mulailah saya
belajar menjahit. Lama kelamaan jahitan saya tidak terlalu jelek : memperbaiki
yang rusak, membuat pakaian bayi, merajut, dan menjahit pakaian dalam persiapan
musim dingin. Maka tidak kebetulan bahwa yang pertama kami beli sebelum Ilham
lahir adalah mesin jahit. Bukan mesin cuci, bukan oven yang serba otomatis,
bukan perlengkapan lainnya. Tetapi mesih jahit. Itulah prioritasnya waktu itu.mesin
jahit diperlukan untuk persiapan-persiapan. Dengan bertambahnya anggota
keluarga, tentu biaya hidup meningkat : untuk makanan bayi, untuk dokternya,
obatnya, untuk ini dan itu.”
Yang
menhubungkan Oberforstbach dengan Aachen adalah bus wilayah yang tidak sering
datang. Di sini rumah tangga kami mulai. Pagi sekali saya berangkat ke kantor
dan meninggalkan Ainun seorang diri dengan dana yang sangatterbatas. Saya
kembali larut malam dan kadang-kadang berjalan kaki karena tidak ada bus lagi
atau harus menghemat. Untuk mempersingkat waktu, saya berjalan melalui kuburan.
Jikalau hujan dan dingin saya berjalan dengan payung, mantel dan sepatu yang
diberi alas kertas sebagai alas kaki yang dapat membantu isolasi. Jilakau saya
pulang sering Ainun memandang keluar dari jendela menantikan kedatangan saya
walaupun di luar hujan, dingin dan gelap. Setibanya di depan pintu Ainun
membukanya dan memandang mata saya dengan senyuman yang selalu saya rindukan.
Rasa kedinginan, letih dan lapar hilang terpukau oleh pandangan mata Ainun yang
mencerminkan kebahagiaan dan cinta yang murni, suci, sejati, sempurna dan
abadi!
Ainun
yang merencanakan pengeluaran dan pemasukan kami yang apa adanya. Semua saya
serahkan dan percayakan padanya. Pada hari ulang tahun Ainun yang ke-25 pada
tanggal 11 Agustus 1962, saya hadiahkan mesin jahit merk Singer, yang dalam
rangka promosi produk baru sedang ditawarkan dengan harga khusus dan boleh
dicicil tanpa suku bunga. Mesin itu saya serahkan kepada Ainun sambil berkata:
,,Maafkan kemampuan saya hanya ini saja”. Ia mencium saya dan
menjawab: ,,Kamu sudah memberi saya yang
kamu tak dapat bayangkan”
,,Apa
maksud Ainun? Saya menjawab : ,,Senyuman manis dan pandangan matamu yang selalu
memukau dan merindu.”Ainun segera menjawab: ,,Itu sudah mulikmu dan kuberikan
untukmu sepanjang masa sejak malam takbiran tanggal 7 Maret yang lalu”. Melihat
mata saya, Ainun berkata: ,,Supaya kamu tidak terlalu lama menerka, saya
sampaikan saja. Yang kamu berikan kepada saya adalah titipan Allah untuk kami
berdua. Saya mengandung bayimu, anakmu dan keturunanmu! Itu yang paling indah
dan titipan Allah itu harus kami syukuri!” Saya memeluknya sambil memanjatkan
doa bersama membaca Al Faatihah”
Semua
ini ditulis dalam catatan Ainun dalam buku A.Makmur Makka ,, SABJH”, hal: 385
,,Tidak dengan uang kecuali untuk membeli
mesin jahit. Belinya tentu dengan menyicil, dan karena mesinnya mesin Singer
yang bagus dan cicilannya lunas baru setelah satu setengah tahun. Hidup
benar-benar prihatin. Hidup benar-benar keras. Tetapi ada hikmahnya. Di
masa-masa inilah saya belajar untuk hidup berdikari.”
Sunday, February 19, 2012
HAPPY BIRTHDAY WIK !!
happy birthdaaaay ma beloved I Gusti Agung Ngurah Wisnu Dwipayana !♥
we love youu so much boy
maaf ya tadi ga bisa dateng, aku ketiduran
we love youu so much boy
maaf ya tadi ga bisa dateng, aku ketiduran
Kamu kenapa?
Pernah suatu kali seorang teman bertanya “kamu kenapa?”.
Kemudian aku hanya menjawab “nggapapa, aku ngantuk”. Jawaban seadanya yang
paling tepat diucapkan ketika harus menahan air mata yang bahkan sudah hampir
tergelincir dari pelupuk mata. Untung aja jawaban itu cukup rasional.
Seandainya aku jawab “aku laper banget”, mana mungkin dia percaya. Apa ada
orang laper sampai ingin mengeluarkan air mata, ketika baru saja makan siang
dan memakan camilan?
Ingin rasanya bisa menjawab pertanyaan “kamu kenapa?” dengan
jawaban “aku capek. Capek idup. Bosen, bosen idup”. Apa bisa? Tentu saja bisa,
hanya pada orang yang tepat.
Pada suatu sore, di momen yang nggak tepat aku sempet galau
seketika. Mikirin gimana saat pulang ke rumah nanti. Apa ibu marah kalau aku
pulang terlalu sore dan belum belajar buat ulangan matematika besok? Kalau ibu
tau pasti dia marah.
Aku udah bosen mikir kenapa setiap orang tua bangga ketika
anaknya mendapatkan nilai 100 pada pelajaran matematika tetapi tidak pada
pelajaran kesenian. Apakah kesuksesan seseorang dinilai dari nilai matematika
atau pelajaran akademik 100?! Atau seorang anak yang bisa menjadi dokter adalah
anak yang sukses, sedangkan seorang editor majalah atau chef bukan orang yang
sukses?! Tidak semua yang berkaitan dengan nilai akademik yang bagus itu
sukses. Karena kesuksesan setiap orang itu berbeda, setiap pemikiran orang itu
berbeda.
Ayah bangga kalau aku pulang sekolah membawa selembar kertas
ulangan matematika dengan nilai 100. Tapi apakah ayah bangga ketika aku membawa
lembaran kertas gambar dengan nilai 100? Tidak. Ayah Cuma bilang “wah bagus”.
Apakah “wah bagus” itu sebuah komentar yang sebanding dengan waktu yang terbuang
untuk menyelesaikan sebuah hasil gambar? Tentu saja jawaban itu saja sudah
lebih dari cukup.
Menurutku sukses itu bukan Cuma nilai matematika 100 bu,
tapi kepuasan pribadi ketika bisa menyelesaikan suatu pekerjaan baik itu
menyangkut nilai akademik atau bukan.
Sesaat aku berhenti menulis kemudian bertanya pada diri
sendiri “kamu kenapa?”. Dan aku hanya ingin menjawab pada diri sendiri “aku
sedih aja, aku cuma nggak pengen buat orang tuaku sedih. Aku cuma takut nggak
bisa bikin mereka bangga”.
Friday, February 17, 2012
i love you anyway
its 10 pm and your late again
and i can understand what kept you so long
now look at you
wearing that shirt again
dont you realize how ugly that thing is
but even so
i love you anyway
no matter how things have gone
you always have me
now here it comes
you complain again
complain about everything
its driving me mad
now look at you
wearing that shirt again
dont you realize how ugly that thing is
but even so
i love you anyway
no matter how things have gone
you always have me
you always have me
and i can understand what kept you so long
now look at you
wearing that shirt again
dont you realize how ugly that thing is
but even so
i love you anyway
no matter how things have gone
you always have me
now here it comes
you complain again
complain about everything
its driving me mad
now look at you
wearing that shirt again
dont you realize how ugly that thing is
but even so
i love you anyway
no matter how things have gone
you always have me
you always have me
6 o’clock webcam
Tadi baru pulang sekolah jam lima dan sampe rumah setengah
enam. Huft capek beud eah qaqa -_-
Sampe rumah langsung ganti baju dan tiba-tiba laptop
ngePING!!! Ngajak webcam-an. Yaudah deh terjadilah proses pemotretan :p
tadi adalah hasil foto dengan settingan yang udah diutak-atik.
dan ini adalah foto yang bener kalo settingnya ga diubah ._.
Pemotretan berakhir karena alasan pendidikan. Les fi-si-ka
-___-
babaay ! keep read ma blog guys! :*
Subscribe to:
Posts (Atom)