Demi Neptunus, ini adalah hari yang sangat sangat sangat
melelahkan.
Hari ini sekolah emang pulangin murid-muridnya lebih awal,
tapi faktanya aku baru sampe rumah jam tujuh malem. Dan rasanya saaaaaaaanngat
amatlelah, bukan Cuma karena tadi abis ngerjain tanggung jawab sebagai murid,
tapi juga stress karena berbagai macam hal. Sampe rumah juga udah harus mikirin
persiapan buat sekolah besok, belom lagi harus menunjukkan kontribusi sebagai
warga rumah yang baik, setidaknya membantu menghabiskan makanan yang telah ibu
buat, atau membantu ayah untuk mengecilkan volume tv karena aku yang memgang
alih kendali remot tv. Walaupun bukan hal berat, itu juga cukup memakan waktu
dan energi .
Entah kenapa tiba-tiba mikir gimana suatu saat nanti waktu
sudah punya pasangan bisa pulang kantor disambut dengan senyuman pasangan
tersayang yang bisa saja sudah lebih dulu sampai di rumah, dibukakan pintu
rumah seraya menyapa dengan sapaan “Hallo sayang, sudah pulang rupanya. Makan malam
yuk”. Pasti rasa lelah setelah bekerja sedikit berkurang.
Belum lama ini, atau bisa dibilang beberapa bulan yang lalu
terinspirasi oleh kemesraan pasangan Endah dan Rhesa, kasih sayang mereka itu
tulus sekali, nggaj dibuat-buat sedikit pun kayak *maaf* anang dan ashanti yang
selalu pamer kemesraan di tv tapi belum tentu benar-benar saling sayang. Dan yang
paling aku suka dari Endah dan Rhesa itu adalah mereka tampil apa adanya dan
saling mencintai dengan apa adanya mereka dan apa adanya pasangan mereka.
Kadang-kadang mikir “Hmm.. God, where’s my man?”. Ya,
mungkin memang terlalu dini memikirkan masa denpan, tapi bukankah sebaiknya
segalanya dipersiapkan secara matang sedari dini? Aku sering mimpi bisa jadi
pasangan semanis Ainun-Habibie, Radit&Jani, Jack dan Rose pada film Titanic,
Sinichi Kudo dan Ran pada komik Conan , Coboy wanita dan Buzz lightyear pada
Toy Story 3 atau seperti Endah dan Rhesa.
Mungkin memiliki pasangan seperti Buzz Lightyear adalah
mimpi dan omong kosong, tapi ga tau kenapa juga Buzz berasa keren bgt aja, dia
jantan bgt, rela berkorban dan setia kawan. Walaupun Buzz ga bisa terbang, tapi
dia kuat. Jadi bisa nolongin aku mindahin barang, setidaknya setelah nikah
nanti bisa banu beres-beres rumah dan bisa ngelindungin anak kalo misalnya lagi
nonton bola di stadion, bisa aja kan pas lagi nonton bareng anak terus
tiba-tiba bentrok dan Buzz sebagai bapak yang baik pasti bisa bawa anak kami
nerobos ke luar sehingga selamat.
Pernah juga mikir pengen punya pacar kayak Ultraman, tapi
sejak ada temen satu sekolah yang ngaku bahwa dia ultraman, aku jadi ilfeel
sama Ultraman, masalahnya itu orang jauh banget dari Ultraman. Selain itu juga
setelah tak pikir-pikir Ultraman itu dibalik kebaikannya menyimpan kejahatan
yang sangat jahat. Bayangin aja dia emang bantuin Jepang dari monster serem,
tapi liat apa yang dia perbuat! Dia buat pemerintah Jepang susah dan akan
merogoh kocek cukup dalam. Ultraman meninggalkan kerusakan parah pada
bangunan-bangunan di Jepang. Biasanya dia emang kelai di peegunungan gitu, tapi
kadang bisa juga sampe ke tengah kota, selain itu juga tower-tower pasti
dirobohin sama dia, mutusin kabel listrik juga kadang. Dan yang agak aku sesali
itu, kenapa pas SD sampe SMP tiap pagi selalu bangun subuh-subuh dan maksain
mata melek cuma buat nonton pahlawan super dengan baju sangat ketat, memiliki
tanduk pada bagian atas kepala, ada lampu di dada dan mata yang menonjol
seperti orang kena tumor yang ngelawan monster yang suaranya kalo diperhatiin
selalu sama setiap hari.
Sudahlah, itu semua hanya mimpi. Mari perbanyak ibadah,
makan teratur dan istirahat yang cukup.
trims.xoxo.