Monday, April 9, 2012

The Adventure of Titin


Di suatu sore yang damai dan tentram saat tak ada orang lain di rumah selain aku, aku terduduk di sebuah kursi di depan tv, diam, memegangi pipi, tanpa sadar menggaruk dan! Jerawat kepencet. Sial.

Menggaruk rambut yang sebenarnya tidak terlalu gatal setelah seharian belum mandi, menyibak poni. Diam. Memegang alis. Menyadari bahwa alis memang tebal. Benar kata orang-orang.

Diam.

Hening. Hanya ada suara musik.

Ralat. Suara musik berarti tidak hening.

Berkali-kali sudah ngulang nonton the adventure of tintin tapi ga bosen-bosen. Tintin cakep bangeeeet. Apalagi kalo dia kena sinar mata hari gitu, ngeliatnya langsung melting dehhhhhhhhhh :*:*



Setelah menonton the adventure of tintin, entah kenapa jadi pengen kayak tintin, mungkin minimal aku bisa ganti nama dan meminta sesorang membuatkan film dengan judul the adventure of titin. Ceritanya pasti akan seru. Akan terjadi banyak adegan keren, menegangkan dan romantis.

Begini ceritanya..

Suatu pagi titin sedang menyirami bunga di taman belakang rumahnya, ia tiba-tiba teringat bahwa ia harus pergi sekolah, namun karena tau itu pasti sudah telat maka ia pun berpura-pura sakit agar tidak sekolah. Setelah ibu percaya bahwa titin sakit, kemudian ia mencari sesuatu di tasnya. Mereegohnya dari akar sampai ke permukaan. Benda yang di cari tidak ada. Ia mencari ke dalam peti usang rahasia yang baru kemarin ia curi dari ruang kerja ayah. Dibukanya peti itu, dan terlihatlah sebuah papan tulis kecil dan sebatang kapur berwarna pink. Itulah benda yang dicarinya.

Kemudian ia menggambar sebuah lingkaran, lingkaran tersebut mengeluarkan sebuah cahaya. Membawanya masuk ke dunia kapur. Di sana snap – sahabatnya sudah menunggu dengan muka masam. Segera ia memberi tahu titin bahwa kue แบปclair bu joni telah dicuri. Titin kaget tak terkira. Ia mengajak snap untuk mencari bukti-bukti untuk menangkap si pencuri.

Pertama-tama ia mulai dari dapur bu joni, ia mencari satu persatu bukti yang mungkin bisa didapat dari sana, nihil. Kemudian titin meminta bu joni untuk memperbolehkannya melihat hasil rekaman cctv. Ketemu! Pelakunya adalah seekor lady bug bulat, gendut dan laknat. Ia segera mencari tahu rumah tersangka tersebut.

Perempatan jalan, belok kiri menuju sunnyside di depannya ada pohon apel. Pergilah titin segera ke rumah lady bug laknat itu. Kedatangannya disambut dengan senyuman ramah oleh lady bug. Lady bug tak tahu bahwa titin sudah mengetahui siapa dalang dari kasus pencurian kue bu joni, padahal bu joni adalah ibu rumah tangga yang baik dan ramah, ia membuat kue itu untuk dititipkannya di kios depan rumah sebaai tambahan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Gaji pak joni yang hanya seorang kepala cabang bank ternama dinkota itu ternyata masih belum cukup untuk memenuhi segala kebutuhan hariannya. Kembali ke lady bug. Saat titin bertanya tentang kue bu joni, muka lady bug berubah cemas. Ia mengakui bahwa dialah pelaku pencurian. Dia memberitahu bahwa dia menyimpan dendam kepada bu joni yang telah menggeser posisinya sebagai pedagang terlaris di “kios mawar”. Ia sangat tidak menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya. Ia berjanji demi Neptunus, akan kembali melakukan pembalasan dendam tersebut walau pun harus masuk penjara. Ia hanya tak ingin bu joni tetap berjualan kue di kios itu karena menurut lady bug, kue bu joni terlalu jelek kemasannya.

“demi Neptunus dan debu-debu yang ada di dapurku. Tak akan ku biarkan bu joni sialan itu berjualan di kios mawar! HUAHAHAHAHAHAAAA tunggu saja pembalasanku bu joni sialan! Dan kamu. Kamu titin, silahkan mencicipi serabi bikinan saya, dan tunjukkan pada dunia, siapa yang lebih pantas untuk berjualan di kios mawar”

No comments:

Post a Comment